Siswa SDN 06 Madobag Terlantar Belajar Akibat Kunci Sekolah Ditahan 

Siswa SDN 06 Madobag Terlantar Belajar Akibat Kunci Sekolah Ditahan  Kondisi SDN 06 Madobag di Rogdok Dikunci oleh pelaksana pembangunan. (Foto: Hendrikus Bentar/Mentawaikita.com)

ROGDOK- Siswa SDN 06 Madobag yang ada di Dusun Rogdok, Desa Madobag Kecamatan Siberut Selatan Kabupaten Kepulauan Mentawai sudah hampir seminggu tak masuk sekolah akibat kunci sekolah ditahan pelaksana pembangunan. 

"Di Desa Madobag ada dua sekolah yang dibangun oleh Dinas PUPR Provinsi yakni, SDN 06 Madobag, dan SDN 21 di Dusun Ugai, namun setelah PHO (penyerahan pertama hasil pekerjaan dari pelaksana/kontraktor) kepada pemilik proyek pada Desember 2023 lalu hampir 3 Minggu sekolah digunakan setelah itu sekolah ditutup oleh pelaksana lapangan karena uangnya belum dibayarkan," kata Kepala Dusun Rogdok Fernando Nikki kepada Mentawaikita.com, Sabtu (27/1/2024)

Menurutnya, sebagai masyarakat merasa rugi karena anak-anak mereka tidak sekolah sudah seminggu. Padahal saat membangun sekolah ini anak-anak mereka belajar di rumah warga, tapi setelah selesai juga tidak difungsikan.

Sementara Guru SDN 06 Madobag Fransiskus Tobo mengatakan, saat ini anak-anak sudah tidak sekolah hampir satu Minggu. Dia juga bingung menjawab pertanyaan siswa mengenai masalah sekolah yang ditutup tersebut. 

"Kunci sekolah diambil oleh pelaksana pembangunan karena uang belum dibayarkan, kami tidak tahu mengapa uang belum dibayarkan. Anak-anak juga tidak ada kegiatan. Mereka ikut berladang dengan orang. Ini sangat disayangkan jika hari Senin anak-anak tidak masuk sekolah itu sudah kacau," kata toboh

Kepala sekolah SDN 06 Madobag Syukri Suryanto, mengatakan, sementara waktu ini kunci sekolah ditarik oleh pihak pelaksana di lapangan karena pihak perusahaan belum membayarkan uang ke pihak pelaksana lapangan pembangunan. “Ini yang disampaikan pak Wardin sebagai pelaksana lapangan di forum guru,” terangnya, Kamis (1/1/2024) saat dikonfimasi lewat.

Mengenai dibukanya sekolah, kata Syukri, tergantung diserahkan kunci, kalau kunci diserahkan berarti pembayarannya sudah selesai, namun pihaknya mencoba berkomunikasi kepada pihak pelaksana lapangan namun yang bersangkutan juga masih menunggu informasi dari pihak perusahaan untuk dapat memberi argumen secara tertulis, atau mereka datang ke lokasi. 

Untuk saat ini tambah Syukri, anak-anak tetap belajar di rumah masing-masing, jadi sekolah tidak ditutup karena sekolah posisinya bukan libur tetap sekolah di rumah. “Jika tidak ada info Minggu depan ini dari pihak pelaksana lapangan maka, kami akan sekolah seperti dulu pada saat pembangunan belum selesai, belajar di rumah warga, dan di tempat umum,” ucapnya.

Mentawaikita.com berupaya untuk konfirmasi kepada pelaksana pembangunan Wardin, tapi belum diberi tanggap. 


BACA JUGA