TUAPEIJAT—Alam yang luas dan hijau di Kepulauan Mentawai menarik perhatian, sungguh anugerah besar yang berikan sang pencipta, hutannya yang masih alami dan hijau menarik hati bagi pengunjungnya, terutama bagi wisatawan yang hobi berpetualang, contohnya hutan mangrove yang ada di teluk Saliguma, Desa Saliguma, Kecamatan Siberut Tengah, Kepulauan Mentawai.
Saat kita memasuki teluk Saliguma, kita langsung disambut jejeran hutan mangrove atau bakau di pinggir laut yang biru. Tak hanya itu, di balik hutan bakau nun jauh terbentang bukit yang menjulang yang tampak langsung dari teluk, apa lagi menjelang sore, tampak matahari terbenam di arah barat tepat di atas bukit.
Bakau yang tumbuh subur seputaran teluk Saliguma memberi pesona serta panorama yang tak bisa terlupakan, ingin rasanya berlama-lama.
Waktu itu saya baru pertama ke Saliguma, selama ini hanya mendengar cerita orang bahwa Saliguma memiliki teluk. Tak lama kemudian, suatu saat kebetulan ada kunjungan penting ke sana (Saliguma), saya sudah tak sabar melihat teluk Saliguma yang selama ini diceritakan banyak orang.
Kami dari Tuapeijat (Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Mentawai) naik kapal antar pulau, dari pukul 08.00 WIB dari pelabuhan Tuapeijat sampai di pelabuhan Maileppet, Kecamatan Siberut Selatan sekitar pukul 13.30 WIB, kebetulan ada boat dari Saliguma, akhirnya kami naik boat menuju Desa Saliguma, sekitar 30 menit naik boat. Akhirnya kami memasuki teluk Saliguma, saya terkejut ternyata apa yang kami pikirkan selama ini jauh berbeda.
Saya dan beberapa penumpang, langsung mengeluarkan kamera telepon seluler kami untuk mengabadikan momen dan pemandangan yang sungguh indah itu.
“Ya, inilah yang kami lalui setiap saat, kami hanya menikmatinya saja, memang bagus teluknya karena ada bakaunya, tapi jarang orang-orang (wisatawan) datang ke sini,” kata Meon warga Saliguma kepada MentawaiKita.com, Minggu lalu.
Tak hanya hutan bakau atau bukit saja yang dinikmati oleh wisatawan, namun juga warga yang sedang menjaring atau memancing ikan di teluk dengan perahu mereka, terkadang kita akan mendengar sapaan mereka kepada pengunjung, ya, itulah masyarakat Mentawai yang ramah dan bersahabat, juga ada dua buah keramba tampak di sana.
Untuk berkunjung ke teluk Saliguma, tak perlu takut, banyak transportasi laut yang ada, baik kapal dari Padang maupun kapal antar Pulau. Jika dari Padang Sumatera Barat ada tiga kapal sebagai tarnsportasi yaitu, kapal Mentawai Fast dari Muara Padang ke Siberut Selatan hanya ditempuh selama tiga jam, sedangkan Kapal KMP. Ambu-Ambu atau KMP. Gambolo, dari Bungus sampai pelabuhan Maileppet Siberut Selatan dari jam 19.00 WIB malam sampai 06.00 WIB pagi atau kurang lebih semalam.
Sesampai di Pelabuhan Maileppet pengunjung bisa minta masyarakat setempat untuk mencarikan transportasi ke Saliguma, jika menggunakan speed boat 40 PK hanya 30 – 45 menit saja, bahkan bisa pulang-balik. Jika ingin menginap di Desa Saliguma, jangan takut, masyarakat bisa menyediakan tempat selama di sana