Butuh Kerjasama dengan Guru Agar Sekolah Maju

Butuh Kerjasama dengan Guru Agar Sekolah Maju Anjelo, Kepala SMAN 1 Siberut Selatan (Foto : Hendrikus/Mentawaikita.com)

Anjelo diangkat menjadi kepala SMAN 1 Siberut Selatan, Kecamatan Siberut Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai pada tahun 2013. Tahun ini merupakan tugas terakhir dia menjadi kepala sekolah di tempat itu sebab sudah digantikan dengan kepala sekolah yang baru.

Namun sebelum mengakhiri masa tugasnya, tamatan Sarjana di Universitas Bung Hatta tahun 1999 tersebut berpesan kemajuan sekolah tidak hanya terletak di tangan kepala sekolah namun semua program di sekolah akan tercapai jika bekerjasama dengan guru di sekolah dan berbagai pihak.

Disiplin sekolah merupakan hal yang utama untuk mewujudkan peningkatan kualitas pendidikan. Disiplin itu tidak hanya untuk murid tetapi juga untuk guru dan kepala sekolah sendiri. 

Di sisi lain ia mengakui, mencapai hal itu tak semudah membalik telapak tangan sebab ada banyak faktor yang mempengaruhi baik dari dalam maupun dari luar sekolah sendiri.

Bagaimana sepak terjang Anjelo selama menjadi kepala SMAN 1 Siberut Selatan, berikut petikan wawancara wartawan Mentawaikita.com, Hendrikus Samonganuot, Rabu (23/1/2019).

Apa yang Anda lakukan selama menjabat sebagai kepala sekolah untuk meningkatkan kualitas pendidikan?

Untuk memajukan sekolah itu harus ada komitmen bersama antara guru dan kepala sekolah dalam wujud disiplin menjalankan tugas pokok masing-masing. Orangtua siswa juga harus dilibatkan dalam bentuk komite sekolah sebab sekolah butuh dukungan dari mereka.

Kemudian dari sisi pengaturan kurikulum, SMA kita aktif menjalankan kegiatan ekstrakurikuler dan membina anak-anak agar bisa masuk program beasiswa pendidikan seperti Bidikmisi maupun melalui jalur Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK).

SMA sekarang ditangani Dinas Pendidikan Pemerintah Provinsi, bagaimana bentuk komunikasi dengan dinas bersangkutan?

Sejauh ini hubungan sekolah dengan Provinsi Sumatera Barat berjalan dengan baik, semenjak SMA dialihkan ke provinsi pada tahun 2017 kita tak mendapat kendala.

Setiap rapat koordinasi yang perlu melibatkan SMA, sekolah kita selalu ikut begitu juga dengan pelatihan peningkatan kapasitas baik guru maupun kepala sekolah. 

Meski begitu kita tetap berharap kepada Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar untuk meningkatkan dukungan dana dan peningkatan tunjangan guru-guru.

Apa kendala yang dihadapi selama ini?

Bicara soal kendala pasti ada, salah satunya mendisiplinkan guru guru Pegawai Negri Sipil (PNS). Sebab masih ada PNS yang tidak disiplin waktu dan pekerjaan

Guru adalah contoh, jangan kita hanya menuntut siswa untuk disiplin mematuhi aturan namun gurunya sendiri belum disiplin itu juga percuma tidak ada contoh untuk siswa.

Konsekuensi untuk guru yang tidak disiplin pasti ada,  guru tersebut kita panggil dan diberi teguran baik itu secara lisan maupun tulisan. Jadi tidak hanya guru juga kepada siswa disiplinnya masih kurang masih ada siswa yang terlambat namun itu tetap akan dibina diberi teguran agar bisa disiplin.

Apakah sarana dan prasarana sekolah sudah cukup di sekolah Anda?

Sejauh ini fasilitas sekolah masih kurang. Ruang kelas belajar masih kurang 2 lokal, toilet masih butuh 10 kamar. Dengan daya tampung 670 siswa tidak cukup dengan 5 kamar toilet saat ini. Kemudian kita belum memiliki ruang laboratorium Teknologi Informasi Komputer (TIK).

Dari segi guru bagaimana?

Untuk saat ini ada 2 guru mata pelajaran yang kurang yakni Guru Bimbingan Konseling(BK) dan guru PPKN. Sebelumnya gurunya ada namun karena mereka lulus pada peneriman CPNS tahun lalu mereka ditugaskan di sekolah lain.

Apakah pungutan iuran sekolah ada?

Iuran sekolah masih tetap dipungut kepada siswa senilai Rp40 ribu per orang tiap bulan. Iuran itu kita pergunakan untuk membayar honor guru tidak tetap (GTT) dan guru pegawai tidak tetap (PTT). Jika ada kelebihan anggaran bisa diperuntukkan untuk pembangunan lain di SMA.

Memang untuk dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) ada namun tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan semuanya. Dalam dana BOS ada peruntukan honor GTT dan PTT namun hanya sebesar 15 persen yang dapat diambil.

Gaji GTT dari hasil iuran sebelum ditambah dana BOS senilai Rp1,2 juta. Setelah ditambah dari dana BOS jumlah menjadi Rp2,3 juta per bulan.

Buku merupakan sarana pendidikan yang penting, bagaimana dengan sekolah Anda?

Untuk pedoman siswa di perpustakaan sudah ada dan lumayan cukup yang kita beli dari dana BOS. Di dalam penggunaan BOS telah diatur 20 persen dari jumlah dana keseluruhan digunakan untuk beli buku paket.

Hanya saja untuk pelebaran ruangan perpustakaan belum dilakukan namun mebelernya lumayan lengkap.(Hd)


Nama                            : Anjelo S,Pd.

Tempat/Tanggal lahir    : Muara Siberut, 14 September 1973

Jabatan                        : kepala sekolah SMAN 1 Siberut Selatan.

BACA JUGA