SIKAKAP-Setelah musim badai dan gelombang tinggi berlalu bulan lalu, saat ini warga Sikakap yang tinggal di pesisir pantai panen ikan-ikan kecil yang melimpah di sekitar pantai. Warga berlomba-lomba memanen ikan menggunakan jaring, bahkan kelambu.
"Sekitar satu minggu ini fenomena alam terjadi, beberapa jenis ikan kecil menepi ke pesisir pantai, ikan yang menepi tersebut ikan mirip ambu-ambu tapi badannya berloreng disebut juga ikan tongkol batik dan ikan teri bada putih, melihat hal tersebut sekarang banyak warga memancing ikan di dermaga-dermaga yang ada di Desa Sikakap, dan mandi air laut sambil mengangguk ikan dengan mengunakan kelambu, akibatnya ikan sekarang banjir dan harga ikan pun turun, ikan tongkol batik tersebut di jual dengan harga Rp10 ribu perkilogram, dan ikan teri bada putih di jamur, kerana sekarang musim kemarau 2 hari sudah kering, ikan teri bada putih munculnya hanya waktu siang hari, malam hari tidak muncul," Uuar Erwanto Suryadi (44), warga Desa Sikakap, Senin, 23 Oktober.
Romi (25), warga lainnya menuturkan, fenomena alam ikan menepi ke pesisir pantai baru sekali ini dialami, apakah ini ada hubungannya dengan musim kemarau, dan dinginnya air laut menyebabkan sejumlah ikan kecil menepi, untuk mengangkat kan badannya, dia tak tahu persis
"Menurut saya ini merupakan rahmat dan rezeki dari Tuhan Semesta Alam, untuk mencari ikan masyarakat tidak sulit lagi, tinggal menunggu pasang air laut susut, sediakan kelambu sebagai alat pengganti tangguk, kelambu tersebut dipegang uing-ujungnya oleh dua orang, dan dibenamkan kedalam air laut yang dangkal, setelah ikan masuk kelambu tersebut diangkat," ucapnya.