Harga BBM Eceran Tinggi, Forkopicam Sikakap Minta Masyarakat Lapor Jika Temukan Pedagang Timbun BBM

Harga BBM Eceran Tinggi Forkopicam Sikakap Minta Masyarakat Lapor Jika Temukan Pedagang Timbun BBM Forkapicam Sikakap lagi mendata pedangang dan masyarakat pembeli BBM di APMS Sikakap (Foto: Supri Lindra/Mentawaikita.com)

SIKAKAP—Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkopincam) Sikakap meminta masyarakat melaporkan jika melihat atau menemukan pedagang BBM menimbun stok dan baru menjualnya saat BBM langka. 

"Forkopicam Sikakap akan menindak tegas para pedagang BBM yang melakukan penimbunan BBM, lalu BBM tersebut akan dijual waktu persediaan BBM di Desa Sikakap kurang atau habis dengan harga tinggi, harga Pertalite misalnya Rp10 ribu per liter di APMS Sikakap dinaikkan menjadi Rp15 ribu per liter, begitu juga dengan Solar harga Rp6.800 per liter dinaikkan menjadi Rp 10 ribu per liter,” ucap Victor Sababalat, Camat Kecamatan Sikakap, Jumat (19/10/2023).

Forkopicam Sikakap kemudian ikut datang melihat langsung pendistribusian BBM di APMS Sikakap untuk memastikan kelancaran pendistribusiannya dan mendata pedagang termasuk masyarakat yang membeli BBM.

“Kami juga mengimbau masyarakat memberikan informasi kepada Forkopicam Sikakap jika memiliki informasi adanya pedagang BBM yang melakukan penimbunan BBM," jelas Victor.

Soritua Hutagalung, Direktur APMS Sikakap mengatakan, saat ini kuota Solar bersubsidi Mentawai sudah dikurangi, dari 131 ton perbulan dikurangi menjadi 36 ton per bulan, sekarang naik lagi menjadi 56 ton per bulan, kemungkinan karena menjelang akhir tahun. “Harga Solar subsidi Rp6.800 per liter, sama dengan harga Solar di Tuapeijat,” kata Soritua.

Karena permintaan Solar di Sikakap meningkat maka APMS Sikakap menyediakan Dexlite, Solar non subsidi dengan harga Rp17 ribu per liter.

“Seandainya nanti Solar subsidi tidak ada lagi SPBU, APMS harus menyediakan alternatif lain pengganti seperti Dexlite, ini mulai kita sosialisasikan keberadaan Dexlite di SPBU dan APMS di Mentawai,” katanya.

Begitu juga dengan minyak tanah, kuota minyak tanah untuk Kabupaten Kepulauan Mentawai sudah habis, namun karena sekarang akan akhir tahun maka APMS diberikan kebebasan untuk membeli minyak tanah  dari 120 ton menjadi 135 ton per bulan, itu berlaku sampai 31 Desember 2023.

“Kalau Pertalite tidak ada kuota sama sekali, sesuai dengan kesanggupan kita menebus atau membelinya, untuk mengantisipasi hilangnya Pertalite, kita pihak dari SPBU atau APMS membuka SPBU khusus dinamakan pertashop menjual BBM  dengan harga Rp14.300 per liter di Desa Matobe, Kecamatan Sikakap, tuturnya.

Ridwan (43), pedagang pengumpul hasil perkebunan masyarakat di Sikakap mengaku pernah membeli Solar di pedagang pengecer dengan harga Rp10 ribu per liter karena solar habis di APMS Sikakap.

“Sekarang saya dapat membeli solar di APMS Sikakap sebanyak 210 liter, mudah-mudahan stok solar ini cukup sampai kedatangan kapal pengangkut BBM ke Sikakap,” katanya.

Sementara Edward Hutagalung, Manager APMS Sikakap, mengatakan khusus untuk penyaluran Solar Subsidi diutamakan masyarakat yang memiliki mobil, nelayan yang memiliki kapal, dan genset, dibagikan sesuai dengan kesediaan solar di APMS.

“Dengan adanya Forkopicam Sikakap waktu pendistribusian BBM di APMS Sikakap sangat membantu kami pihak APMS Sikakap, kalau bisa setiap pendistribusian BBM Forkopicam Sikakap ada,” katanya.


BACA JUGA