SIKABALUAN-Kepala puskesmas Sikabaluan, Kristiani angka stunting di Desa Malancan
merupakan yang tertinggi di enam desa yang ada di Kecamatan Siberut Utara, Desa
Malancan, Desa Sirilogui, Desa Muara Sikabaluan, Desa Monganpoula, Desa
Sotboyak dan Desa Bojakan.
"Angka stunting di desa kita merupakan
yang tertinggi. Untuk itu peran semua pihak sangat diharapkan dalam memutus
persoalan ini termasuk kader posyandu sebagai orang terdepan di lapangan,” katanya, Selasa
(19/9/2023).
Berdasarkan data Puskesmas Sikabaluan, Desa
Malancan berada diangka 27 persen kasus stunting di 126 balita. Angka ini dapat
bertambah karena tidak semua balita yang ada di Desa Malancan mengikuti penimbangan balita di
posyandu. "Berdasarkan data anak pada Mei 2023 jumlahnya 142 orang,” kata Sarma, kader KPM
(Kelompok Pemberdayaan Masyarakat).
Pada kegiatan pengukuhan TP-PKK (Tim Penggerak
Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga) Desa Malancan pada Senin (18/9/2023) di
aula desa Malancan oleh ketua TP PKK Kecamatan Siberut Utara, Anita mengatakan
perlu adanya kolaborasi antara kader posyandu dgn TP PKK dalam meningkatkan
kesejahteraan keluarga dan kesehatan ibu dan anak. "Buat kegiatan yang
dapat menyentuh langsung ibu dan anak serta kesejahteraan keluarga. Ajak semua
pihak untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga,” katanya.
Di dalam TP PKK terdapat empat Pokja (Kelompok
Kerja) yang menjalankan kegiatan di tengah masyarakat dengan bidang
masing-masing diantaranya Pokja I mengelola program Penghayatan dan Pengalaman
Pancasila dan program Gotong-royong. Prioritas program yaitu penghayatan dan
pengalaman Pancasila, gotong-royong. Pokja II Mengelola Program Pendidikan dan Keterampilan
dan Pengembangan Kehidupan Berkoperasi. Prioritas program yaitu pendidikan dan
keterampilan, pengembangan kehidupan berkoperasi. Sementara Pokja III mengelola program
pangan, sandang, perumahan dan tata laksana rumah tangga.
"Program prioritasnya mewujudkan
ketahanan pangan keluarga melalui penganekaragaman pangan yang bergizi sesuai
potensi daerah", kata Marojahan Sitorus selaku pemateri dalam pembekalan
TP PKK Desa Malancan.
Selain itu peningkatan pangan keluarga
sehari-hari dengan mendorong terciptanya sikap dan perilaku masyarakat melalui
penganekaragaman makanan dengan penerapan pola pangan 3B yaitu beragam,
bergizi, berimbang sesuai potensi daerah.
"Pangan keluarga itu tidak harus mahal,
namun bergizi, berimbang dan beragam sesuai dengan potensi yang ada ditempat
masing-masing", jelasnya.
Sedangkan di Pokja IV yaitu mengelola program
kesehatan, kelestarian lingkungan hidup dan perencanaan sehat. Prioritas
programnya seperti kesehatan memantapkan keluarga sadar gizi dalam upaya
menurunkan prevalensi anak balita kurang gizi. Diantaranya gizi seimbang kepada
ibu hamil, ibu menyusui dan balita.
Selain itu kualitas gizi pada bumil yang
kekurangan energi kronis dengan mengukur lingkar lengan atas, suplementasi zat
gizi, pemberian ASI eksklusif selama enam bulan, makanan pendamping air susu
ibu, pemberian makanan tambahan bagi balita, lansia di posyandu.
"Perlu lagi ditumbuhkan dasa wisma di
setiap dusun agar lingkungan dapat tertata dan terlihat rapi. Namun bukan tugas
dasa wisma gotong-royong membersihkan lingkungan tapi tanggungjawab kepala
dusun bersama warga,” katanya.