SIKAKAP—Antrean panjang warga terjadi di pangkalan Agen
Premiun dan Minyak Solar (APMS) Sikakap, Senin (01/05/2023) setelah seminggu stok BBM jenis pertalite di
wilayah itu kosong. Warga yang takut tidak kebagian Pertalite sudah mengantre
sejak pagi sebelum pangkalan BBM buka pukul 08.00 WIB.
Mereka datang berbondong-bondong membawa jeriken dan drum plastik
dengan mobil, sepeda motor, becak maupun boat. Karena banyaknya warga, pihak pangkalan
membatasi jatah pembeli khusus pedagang eceran hanya 200 liter maksimal per
orang.
Manager APMS Sikakap, Edward Hutagalung mengatakan, pasokan
Pertalite terakhir datang 22 April lalu sebanyak 16 ton. Lalu pasokan baru
datang 30 April sebanyak 21 ton. “Keterlambatan kapal BBM masuk karena libur
Idul Fitri, kapal baru masuk hari Minggu, dan hari ini Pertalite baru bisa kami
distribusikan,” kata Edward.
Dia memaklumi animo masyarakat yang ramai di pangkalan
karena takut tidak mendapat BBM. “Karena itu kami batasi pembelian Pertalite
hanya 200 liter maksimal per orang agar semua mendapat bagian,” katanya.
Dia menambahkan, Kapal Sumber Jaya 01 yang mengangkut BBM
akan datang kembali Rabu )03/05/2023) membawa Pertalite 79 ton. “Kemaren
setelah habis bongkar langsung kembali ke Padang untuk memuat BBM berikutnya,”
katanya.
Sementara untuk stok minyak tanah dan solar tersedia di APMS
Sikakap. Saat ini harga Pertalite di pangkalan Rp10 ribu per liter, solar
Rp6.800 dan minyak tanah Rp5.500.
Syafri (56), warga Desa Taikako, mengatakan sepeda motornya
kehabisan BBM saat ke Sikakap kemaren. “Saya terpaksa tidur semalam di terminal
boat menunggu minyak dijual, baru hari ini dapat dan motor bsia jalan lagi,”
katanya di pangkalan APMS usai membeli BBM.
APMS Sikakap merupakan satu-satunya agen penyalur BBM di
wilayah Pagai Utara Selatan. Karena itu terputusnya pasokan BBM ke pangkalan
ini menjadi masalah yang krusial karena Sebagian besar masyarakat bergantung
pada BBM yang ada untuk transportasi darat maupun laut.