SINAKA-Malang nian nasib korban pemerkosaan di Desa Sinaka, Kecamatan Pagai Selatan, Kabupaten Kepulauan Mentawai, perempuan 9 tahun ini sudah menderita fisik sebagai korban kekerasan seksual, pihak keluarga pelaku malah merundung korban isaat pulang sekolah. 

Hal itu dituangkan dalam status media sosial seorang perawat yang berada di lokasi tersebut, kemudian dibenarkan oleh Kepala Dusun Matobat, Tarsan Saleleubaja saat di konfirmasi, Selasa (21/2/2023). “Kita sudah menyerahkan pelaku ini kepada kepolisian setempat minggu lalu, kini kasus sudah ditangani oleh Polsek Sikakap, kita menyayangkan sikap keluarga pelaku yang membully korban, padahal ini sudah jelas kasus asusila,” katanya.  

Rencananya setelah pulang ke Matobat akan kembali melakukan rapat keluarga tersangka ini. “Yang masalah sekarang keluarga tersangka merundung, makanya agak jengkel kita sekarang, mungkin balik dari Sikakap nanti akan melakukan rapat lagi pada keluarga tersangka, biar tidak membully anak ini, sudah korban nanti tambah tertekan dia,” terangnya.

Lanjut Tarsan, kasus ini terungkap pada awal Februari, saat itu keluarga korban mengancam pelaku. Lantaran tidak mau terjadi sesuatu akhirnya dusun mengumpulkan masyarakat dan mengamankan pelaku ke Polsek Sikakap. “Soal benar atau tidak harus diperjelaskan, dan melakukan visum, tersangka tidak mengeras. Setelah korban divisum memang sudah kejadian, akhirnya polisi menahan pelaku tersebut,” ujarnya.

Kata Tarsan, kasus ini bagi keluarga pelaku dianggapnya kasus biasa, mereka protes kenapa tidak tidak dirapatkan. “Polsek sendiri sudah sosialiasi di gereja terhadap kasus kekerasan seksual terhadap anak, tapi kita tidak dengar juga, apalagi kami kepala dusun kita sering melakukan sosialisasi selesai kebaktian gereja,” ujarnya.

Hingga berita ini ditulis kasus dugaan pemerkosaan masih diselidiki pihak kepolisian.