SIKABALUAN-Suasana terlihat tenang dari luar sekolah. Hanya sesekali terdengar interaksi beberapa guru dengan siswa didalam lokal. Kamis (20/10/2022) pagi sekira pukul 08.37 WIB di kelas III SDN 06 Malancan yang terletak di Dusun Malancan, Desa Malancan, Kecamatan Siberut Utara sedang berlangsung proses belajar dimana siswa sedang mengerjakan tugas yang diberikan guru.
"Lagi sedang mengerjakan tugas setelah kita berikan contoh. Sedang belajar pendidikan kewarganegaraan,” katanya pada Mentawaikita.com.
SDN 06 Malancan merupakan salah satu sekolah penerima bantuan buku literasi dasar berbentuk cerita fiksi dari Pusat Pembinaan Bahasa Badan pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi. Literasi adalah kemampuan seseorang dalam membaca, menulis hingga mampu berpikir kritis.
Literasi itu sendiri ada enam diantaranya literasi baca tulis, literasi numerasi, literasi sains, literasi digital, literasi finansial dan literasi budaya dan kewargaan. Literasi baca tulis yaitu kecakapan untuk memahami isi teks tertulis baik yang tersirat maupun yang tersurat untuk mengembangkan pengetahuan dan potensi diri. Literasi Numerasi ialah kecakapan untuk menggunakan berbagai macam angka dan simbol yang terkait dengan matematika dasar untuk memecahkan masalah praktik dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari.
Untuk literasi sains yaitu kecakapan untuk memahami fenomena alam dan sosial disekitar kita serta mengambil keputusan yang tepat secara alamiah. Literasi digital yaitu kecakapan menggunakan media digital dengan beretika dan bertanggungjawab untuk memperoleh informasi dan komunikasi.
Literasi finansial yaitu kecakapan untuk mengaplikasikan pemahaman tentang konsep, resiko, keterampilan dan motivasi dalam konteks finansial. Sementara literasi budaya dan kewaŕgaan yaitu kecakapan dalam memahami dan bersikap terhadap kebudayaan Indonesia sebagai indentitas bangsa serta memahami hak dan kewajiban sosial bangsa.
Diana, dari Balai Bahasa Provinsi Sumatera Barat Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi yang melakukan monitoring dan pemantauan pemanfaatan buku literasi yang sudah disebarkan disekolah mengharapkan dapat menumbuhkan minat baca siswa didalam kehidupan sehari-hari.
"Yang pertama kita mau memastikan kalau buku yang sudah dikirimkan ke sekolah diterima dengan baik. Lalu kita mau lihat apakah buku itu termanfaatkan oleh siswa dalam proses belajar sehari-hari,” katanya.
Dalam monitoring dan pemantauan yang dilakukan dibeberapa sekolah diwilayah Siberut Utara, seperti SDN 08 Muara Sikabaluan, SDN 09 Muara Sikabaluan, SDN 01 Malancan, SDN 06 Malancan dan SDN 12 Monganpoula dimana buku tersalurkan dengan baik termanfaatkan.
"Ada sekolah yang penempatan bukunya di dalam pustaka sehingga saat literasi siswa mengambil di perpustakaan. Ada juga sekolah yang membagi di dalam kelas sesuai jumlah siswa dan nantinya digilir per siswa dan perkelas pemanfaatannya", jelas.
Putri, salah seorang siswi SDN 06 Malancan mengatakan untuk setiap harinya buku cerita yang ada di sekolah dibaca oleh masing-masing siswa. "Setiap hari. Kadang awal mulai masuk sekolah atau diakhir sebelum pulang sekolah", katanya.
Piater Sihotang, Kepala SDN 09 Muara Sikabaluan mengatakan buku literasi yang diberikan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi sangat bermanfaat bagi sekolah dan siswa yang berjumlah 113 orang dimana laki-laki 62 orang dan perempuan 51 orang dapat menumbuhkan minat baca. "Target utama kita yaitu meningkatkan minat baca bagi siswa dalam kehidupan sehari-hari", katanya.
Kepala SDN 09 Muara Sikabaluan juga berharap adanya bantuan buku literasi lainnya untuk mengembangkan diri siswa baik dalam hal membaca, menulis hingga memiliki cara berpikir kita kritis dan baik.