2.493 KK di Pagai Mendapat Bantuan Subsidi BBM

2493 KK di Pagai Mendapat Bantuan Subsidi BBM Warga sedang mengurus pencairan subsidi BBM dan BTSS. (Foto: Supri Lindra/Mentawaikita.com)

SIKAKAP-Sebanyak 2.493 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) menerima bantuan subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) dan Bantuan Tunai Sosial Sembako (BTSS) di Pagai Utara Selatan (PUS).

Kepala Pos dan Giro Pagai Utara Selatan Delfira mengatakan, penerima subsidi BBM dan BTSS sebanyak Rp150 ribu perbulan. “Subsidi BBM yang dibagikan sekarang selama dua bulan yakni September dan Oktober besar dana subsidi BBM yang diterima KPM Rp300 ribu untuk dua bulan,” ujarnya, Rabu (14/9/2022)

Selain Subsidi BBM Pos dan Giro juga membagikan Bantuan Tunai Sosial Sembako (BTSS) untuk September sebesar Rp200 ribu, besar dana tunai yang diterima sebesar Rp 500 ribu per Keluarga Penerima Manfaat (KPM).

Pembagian dana Subsidi BBM dan Bantuan Tunai Sosial Sembako (BTSS) sudah dimulai sejak Sabtu-Rabu, 10-14 September. Bagi penerima subsidi BBM dan BTSS wajib membawa Kartu Tanpa Penduduk (KTP) asli, kalau KTP tidak ada bawa Kartu Keluarga (KK) asli.

Berikut data penerima subsidi BBM dan BTSS per desa di 10 Desa yang ada di Pagai Utara Selatan, Desa Taikako 415 KPM, Desa Betu Monga 105 KPM, Desa Sikakap 290 KPM, Desa Matobe 250 KPM, Desa Saumanganya 361 KPM, Desa Silabu 108 KPM, Desa Makalo 330 KPM, Desa Bulasat 160 KPM, Desa Sinaka 274 KPM, dan Desa Malakopa 200 KPM.

"Pihak pos dan giro hanya sebagai pembayaran saja, sementara data siapa-siapa penerima subsidi itu tidak ada hubungannya dengan pihak pos dan giro. Sebelum pembagian dana subsidi BBM dan BTSS,  pihak pos dan giro Pagai Utara Selatan telah mengirimkan surat pemberitahuan kepada pemerintah desa dan dusun termasuk data nama siapa-siapa saja yang menerima bantuan tersebut,” terangnya.

Marni (59), salah seorang penerima bantuan mengatakan, akibat kenaikan BBM ada beberapa bahan pokok mengalami kenaikan seperti beras, telur, dan cabai, beras saja merek kayu manis dari harga Rp115 ribu isi karung 10 kilogram sarang naik menjadi Rp124 ribu, begitu juga dengan telur ayam buras dari harga Rp50 ribu per lapik sekarang naik menjadi Rp55 ribu per lapik, cabai merah Rp100 ribu per kilogram naik menjadi Rp105 ribu per kilogram.

“Walaupun sekarang ini pemerintah memberikan subsidi BBM dan BTSS Rp500 ribu saya terima, dana tersebut akibat naiknya BBM menurut saya lebih baik pemerintah menurunkan harga BBM harga Minyak pertalite sekarang Rp10 ribu per liter dari harga Rp8 ribu per liter, ini sangat besar sekali pengaruhnya terhadap masyarakat,” ujarnya.

Dampak kenaikan BBM tersebut kata Marni, terjadi kenaikkan harga tiket kapal, tiket kapal MV Mentawai Fast dari Sikakap ke Padang biasanya Rp300 ribu sekarang naik menjadi Rp330 ribu.

Hendra Wijaya, pedagang sembako, akibat kenaikan BBM dan naiknya beberapa jenis bahan pokok penjualan berkurang biasanya setiap hari ini penjualan Rp5 juta sekarang hanya Rp3 juta. “Kalau hari pasar hari Kamis penjualan biasanya Rp10 juta sekarang turun menjadi Rp8 juta,” ujarnya.

 

BACA JUGA