PAGAI UTARA-Berkat Kerjasama Pemerintah Kecamatan, Pemerintah Desa Batu Monga, TNI-POLRI Jembatan kayu sepanjang 14 meter, dan lebar 3 meter jembatan yang digunakan warga Tiga Dusun yakni warga Dusun Betu Monga Barat, Warga Dusun Betu Monga Barat, dan Warga Dusun Betu Monga Timur yang terisolasi sejak banjir dan longsor Senin (25/7) sekarang sudah bisa menggunakan kendaraan sepeda motor
“Berkat kerjasama semua pihak seperti Pemerintah Kabupaten Kepulauan Mentawai, Pemerintah Kecamatan Pagai Utara, Polsek Sikakap, Koramil 04 Sikakap, Kamla Sikakap, Pemerintah Desa Betumonga, serta Masyarakat Desa Betumonga, jembatan darurat sudah terbuat tinggal lagi mengecor ujung-ujung jembatan, sementara jalan yang longsor sudah dibuka jalan baru di tepi jalan yang longsor tersebut," kata Gabriel Sakeru, Camat Pagai Utara, Rabu (3/8/2022).
Berita Terkait:
Jembatan Putus dan Longsor, 300 KK Desa Betu Monga Terisolasi
Pasca Longsor dan Banjir Warga Betumonga Membersihkan Jalur
Kata Gabriel, panjang jalan yang perlu diperbaiki itu 85 meter, untung saja ada karang peninggalan kepala Desa Betumonga lama disana sehingga karang putih tersebut bisa digunakan untuk menutupi jalan yang terkena longsor. “Kalau dekat jalan yang longsor besar itu kita buat badan jalan baru, jalan baru yang kita buat ada sekitar 35 meter,” tuturnya.
Lanjut Gabriel, walaupun pemerintah kabupaten kepulauan Mentawai memberi batas tanggap darurat selama 30 hari, tapi targetnya di lapangan dalam satu Minggu ini jalan dan jembatan sudah bisa dilewati oleh kendaraan sepeda motor dan mobil untuk mengeluarkan hasil pertanian masyarakat di tiga dusun tersebut. "Karena sekarang musim hujan kita minta kepada seluruh masyarakat agar tetap waspada, sebab bencana alam tidak tahu kapan akan terjadi," ujarnya.
Kepala Desa Betu Monga, Joni Siritoitet, menambahkan, hari ini Rabu (3/8) warga Desa Betumonga masih melakukan gotong royong untuk memperbaiki jembatan dan jalan yang terkena longsor, berkat kerjasama semua pihak jembatan dan jalan sudah bisa dilewati oleh kendaraan sepeda motor, kalau untuk mobil untuk sementara tidak diperbolehkan dulu, sebab masih ada beberapa ruas jalan yang perlu ditimbun.
“Rencana saya kedepan saya akan mencoba lobi pihak IPK yang ada di Silabu minta bantuan alat berat, ruas jalan yang terkena longsor bosar perkiraan awal hanya 20 meter, rupanya jalan yang harus diperbaiki itu ada sekitar 35 meter, dipasang pancang kayu dan langsung ditimbun, kalau dikerjakan secara manual itu tidak mungkin yang bisa mengerjakan itu alat berat,” ucapnya.