TUAPEIJAT-Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD)
Kabupaten Kepulauan Mentawai melaporkan berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan
Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) satu minggu ke depan cuaca
terpantau ekstrim dengan curah hujan dan gelombang tinggi.
Mengantisipasi hal itu, Kepala Badan Penanggulangan Bencana
Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Mentawai, Novriadi mengimbau masyarakat untuk
membatasi aktivitas melaut atau aktivitas lain yang menggunakan transportasi
laut atau sungai.
Pusdalop BPBD Mentawai, kata Novriadi, saat ini juga terus
melakukan pemantauan informasi terbaru tentang laporan pantauan cuaca dimana
seminggu ke depan diprediksi curah hujan dan gelombang masih terpantau cukup
ekstrim di wilayah Kabupaten Kepulauan Mentawai.
“Minggu ini dan ke depan berdasarkan laporan prakiraan cuaca
di wilayah Mentawai masih terpantau ekstrim, diimbau kepada masyarakat untuk
waspada dan tidak memaksakan melakukan kegiatan di luar rumah atau kegiatan
lain seperti pelayaran menggunakan boat atau sampan,” ujar Kalaksa pada Jumat,
(29/7/2022).
Cuaca ekstrim yang terjadi saat inimenyebabkan bebarapa
armada transportasi laut penyeberangan Padang-Tuapeijat harus menunda dan
menyesuaikan jadwal keberangkatan akibat gelombang tinggi. “Daerah selat
terpantau gelombang berkisar 1-1,5 meter kemudian arus juga kencang, kemudian
daerah bagian barat gelombang terpantau lebih dari 2 meter,” jelas Novriadi.
Sebelumnya kondisi yang dilaporkan Badan Penanggulangan
Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Mentawai beberapa hari sebelumnya
terjadi longsor di daerah Desa Betumonga, Pagai Utara sehingga mengakibatkan
putusnya akses atau jembatan kayu sepanjang 14 meter akibat terseret banjir
mengakibatkan akses di tiga dusun tersebut putus. Kemudian putusnya jembatan
Maryat penghubung Desa Simatalu dan Simalegi, Kecamatan Siberut Barat.