MUARASIBERUT-Sudah hampir satu minggu BBM di Siberut Selatan
Kabupaten Kepulauan Mentawai langka. Direktur PT. Energy Saibi Jaya, Andre
Satoko, yang mengelola SPBU di Desa Maileppet, Siberut Selatan menyebut
kelangkaan karena pasokan BBM di SPBU berkurang.
Menurut Andre kepada Mentawaikita.com pada Rabu (4/5/2022), untuk
mengantisipasi kelangkaan BBM saat Lebaran, pihak SPBU sudah memesan 112 ton
pertalite, 5 ton dexlite dan 32 ton solar dan kapal pengangkut BBM sudah datang
pada 18 April lalu.
Namun tidak semua BBM dapat diturunkan dari kapal tangki karena
Polsek Muara Siberut tidak mengizinkan BBM dibongkar langsung ke sub penyalur
melainkan hanya bisa oleh SPBU dan dari SPBU baru didistribusikan ke sub penyalur,
sementara SPBU menurut Polsek memiliki kapasitas terbatas untuk menampung semua BBM yang sudah
terlanjur dipesan, jelas Andre.
Akhirnya BBM yang bisa dibongkar hanya sebanyak 80 ton pertalite,
16 ton solar dan 5 ton dexlite. “Sisanya dibawa ke Siberut Utara dan dibongkar
di SPBU milik PT. Ekindo Putra Andalas,” kata Andre.
Namun dia menjamin BBM akan segera masuk karena saat ini kapal
sedang dalam perjalanan. Pihaknya sudah memesan Pertalite 90 ton, Pertamax 8ton,
dan Dexlite 5 ton. “Seharusnya sudah masuk dua hari lalu namun kapalnya kandas,
kini sudah dalam perjalanan,” katanya.
Sementara Kapolsek Muara Siberut Iptu Desmetri mengatakan,
sesuai aturan, BBM dari kapal tidak boleh langsung ditampung ke sub penyalur
melainkan harus melalui SPBU terlebih dahulu karena tempat penampungan BBM harus
sesuai persyaratan, tidak bisa sembarangan tempat.
“Daya tampung SPBU kapasitasnya terbatas sedangkan BBM diminta lebih
100 ton makanya pembongkaran jadi lama karena kapasitas terbatas, sementara BBM
tidak boleh langsung ditampung sub penyalur, ini kita tegaskan,” kata kapolsek.
Kapolsek menyatakan pihaknya akan tetap mengawal agar
pembongkaran BBM sesuai standar aturan dan aman namun juga menjamin jangan
sampai ada kelangkaan BBM baik di SPBU maupun di sub penyalur.
“Kami mendorong dengan Muspika agar masyarakat tetap
terlayani dengan baik dan harga juga stabil dan juga pihak SPBU kita dorong
harus menyediakan BBM sebelum habis, jangan ada kelangkaan,’’ katanya.
Sementara dari pantauan Mentawaikita.com saat ini khusus
untuk Desa Madobag, warga terkendala mengolah sagu karena kesulitan mendapat
BBM untuk mesin sagu. Termasuk juga kesulitan mendapat BBM untuk pompong.