SIKAKAP--Sebanyak 2.516 warga Pagai Utara Selatan (PUS)
mendapatkan Bantuan Langsung Tunai (BLT) Minyak Goreng dari Kementerian Sosial
Republik Indonesia, besar BLT yang diterima per Keluarga Penerima Manfaat (KPM)
Rp300 ribu, diambil di Pos dan Giro Sikakap.
Berikut jadwal pembagian BLT Minyak Goreng di Pos dan Giro
Sikakap, Sabtu (16/4) Desa Taikako dengan jumlah penerima 419 KPM, dan Desa
Betu Monga dengan jumlah penerima 105 KPM. Minggu (17/4) Desa Sikakap dengan
jumlah penerima 292 KPM, dan Desa Matobe dengan jumlah penerima 255 KPM. Senin
(18/4) Desa Saumanganya dengan jumlah penerima 367 KPM, dan Desa Silabu dengan
jumlah penerima 108 KPM. Selasa (19/4) Desa Makalo dengan jumlah penerima 334
KPM, dan Desa Bulasat dengan jumlah penerima 162 KPM. Rabu (20/4) Desa Sinaka
dengan jumlah penerima 274 KPM, dan Desa Malakopa dengan jumlah penerima 200
KPM.
Delfira, Kepala Pos dan Giro Cabang Sikakap, mengatakan
pihak Pos dan Giro hanya membagikan saja, selain BLT Minyak Goreng, ditambah
Rp200 ribu dan Bantuan Sosial Sembako (BSS) total uang yang diterima KPM Rp500
ribu.
Syarat pengambilan BLT, penerima harus membawa KTP asli,
jika tidak ada bisa diganti Kartu Keluarga. “Jika si penerima BLT berhalangan
hadir akibat sakit atau lainnya, boleh diwakilkan dengan syarat penerima wajib membawa
yang asli seperti KTP/KK dan data asli KTP/KK yang mewakili,” katanya.
Menurut dia, pembagian BLT sejauh ini cukup aman dan lancar,
sepanjang penerima membawa persyaratan yang telah ditentukan. “Jika tidak ada KTP
dan KK, bisa membawa surat keterangan dari kepala desa ditempat dia tinggal
lalu distempel basah,” ucapnya.
Elmi, Pendamping Sembako Kecamatan Sikakap, mengatakan BLT Minyak
Goreng merupakan subsidi dari Pemerintah Republik Indonesia akibat kenaikan
harga minyak goreng. “Apakah program ini berlanjut atau tidak saya belum
mendapat informasi lagi,” katanya.
Sementara Kepala Dusun Sarere Desa Matobe, Damianus,
mengatakan kehadirannya saat pembagian BLT untuk membantu warga dusunnya yang
ada masalah dengan identitas seperti KTP atau KK tidak ada.
“Di Dusun Sarere ada 20 keluarga yang mendapatkan bantuan
BLT Minyak Goreng, empat keluarga diantaranya bermasalah dengan KTP dan KK yang
hanya ada kopian saja sementara sementara yang aslinya berada di Dukcapil Tuapeijat
untuk diperbaiki, seperti alamat dan identitas diri, misal alamat awal Dusun
Sarere, sekarang dia tinggal di Dusun Kaleu', karena tidak ada KTP atau KK asli
tentu pihak Pos dan Giro minta keterangan dari kita para kepala dusun, setelah
kita berikan keterangan maka dana BLT minyak goreng langsung dicairkan oleh
pihak pos dan giro,” katanya.
Justina Saleleubaja (40), warga Dusun Sarere, mengatakan
saat ini KTP dan KK aslinya sedang perbaikan alamat di Dukcapil sehingga yang
ada hanya kopian saja. “Untung saja ada Pak Kadus membantu, akhirnya BLT saya
cair juga,” katanya.