SIKABALUAN-Meski sudah menempuh perjalanan dua hari dari Dusun Lubaga Desa Bojakan Kecamatan Siberut Utara, namun sepuluh orang murid dari SDN 23 Lubaga gagal mengikuti Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) di Sikabaluan Kecamatan Siberut Utara pada 21 November lalu. Persoalannya karena server tempat mereka menumpang ANBK penuh karena dipakai sekolah lain.
"Sekolah kami gagal ikut ujian karena saat di Sikabaluan ternyata server internet tempat kami menumpang penuh karena sedang ada sekolah lain,” kata Rinus Parumba salah seorang guru pada Mentawaikita.com, Selasa (14/12/2021).
Lebih Lanjut dikatakan Rinus, untuk mengikuti ANBK 10 orang siswa dari sekolahnya harus berangkat tiga hari lebih awal dari jadwal ujian yang ditentukan karena jarak yang harus ditempuh oleh siswa dan guru pendamping dari Dusun Lubaga menuju Sikabaluan yang cukup jauh. "Kami butuh dua hari perjalanan dari Lubaga hingga Sikabaluan,” katanya.
Karena jadwal ujian yang ditentukan pada 21 November 2021 maka mereka berangkat pada 19 November pagi hari dan tiba di Sikabaluan pada 20 November 2021 malam. Pada malam itu sebelum ujian keesokan harinya siswa diajak melihat perangkat komputer yang akan digunakan saat ujian serta dilatih untuk mengoperasikan.
"Namun setelah sampai disana ternyata jadwal sudah padat dengan sekolah lain yang ikut menumpang ujian di lokasi yang sama. Setelah berkoordinasi dengan dinas kami diminta mengikuti ujian pada 1 Desember sementara pada tanggal itu sedang ujian semester,” jelasnya.
Dikatakan Rinus, akibatnya pada jadwal ulang yang ditentukan sekolahnya tidak ikut karena harus melaksanakan ujian semester sesuai jadwal yang telah ditentukan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Mentawai.
SDN 23 Lubaga ini berada di pertengahan antara Kecamatan Siberut dan Siberut Barat bagian hulu sungai Simatalu. Dari Lubaga untuk ke Sikabaluan harus berjalan kaki selama 10 jam dan naik pompong enam hingga 10 jam untuk tiba di Sikabaluan. Bila pilihannya di Betaet pusat Kecamatan Siberut Barat harus menempuh perjalanan dengan pompong 4 jam untuk tiba di Simalibbeg dan dilanjutkan dengan jalan kaki atau naik sepeda motor. Untuk berjalan kaki butuh waktu sekira 10 jam dan naik motor dengan jasa ojek antara Rp150-250 ribu per orang. Selain akses yang jauh di Lubaga tidak ada jaringan telkomsel dan wifi.