SIKABALUAN-Pertama dalam sejarah 52 tahun Gereja Katolik
Paroki Santa Maria Auxilium Christianorum Sikabaluan Kecamatan Siberut Utara Kabupaten
Kepulauan Mentawai meniadakan ritus pembasuhan kaki dalam misa Kamis Patih atau
Perjamuan terakhir murid Yesus dengan Yesus. Hal ini disebabkan karena masa Covid-19
yang masih melanda dunia.
"Berdasarkan edaran gembala Gereja Katolik dalam
pelaksanaan misa Kamis Putih yang biasanya ada pembasuhan kaki para rasul.
Namun karena Covid-19 ritus tersebut ditiadakan," kata Rakhel, Sekretaris
Dewan Pastoral Paroki Santa Maria Auxilium Christianorum Sikabaluan.
Pastor Kepala Paroki Santa Maria Auxilium Christianorum
Sikabaluan, Pastor Otto P Hasugian yang membawakan misa perayaan Kamis Putih
dalam homilinya mengatakan bahwa Allah dalam kasihnya kepada manusia tak
terhingga dan tak terbatas.
"Dia melayani dalam hidup. Dan itulah kasih yang
sesungguhnya," katanya.
Pastor Otto juga menyinggung soal kejadian bom bunuh diri di
Gereja Katedral Makassar dimana pelaku kejadian bom bunuh diri tidak perlu
dihujat dan memberikan pembalasan namun diberikan pemaafan dan pengampunan.
"Bapa Paus sebagai gembala Gereja Katolik meminta umat
untuk mendoakan pelaku dan memberikam kasih karena itulah kasih yang
sesungguhnya," katanya.
Dalam misa perayaan Kamis Putih di Gereja Paroki Santa Maria
Auxilium Christianorum Sikabaluan yang dimulai pada pukul 19.30 WIB, Kepolisian
Sektor Sikabaluan melakukan pengamanan di sekitar gereja guna memberikan
keamanan dan kenyamanan umat Katolik.