SIKAKAP--SMAN 1 Pagai Utara Selatan (PUS) yang
terletak di Dusun Berkat Baru Desa Sikakap Kecamatan Sikakap, Mentawai meminta Pemerintah
Desa Sikakap membuatkan jalan evakuasi sekolah sepanjang 100 meter.
"SMAN
1 PUS letaknya di pinggir pantai bahkan sebelah utara bisa dikatakan berhadapan
langsung dengan Selat Sikakap, sekarang ini jumlah siswa di tahun ajaran
2019/2020 ada sekitar 600 siswa dan 40 majelis guru, melihat lokasi sekolah
yang berada di pinggir pantai, sementara Kabupaten Kepulauan Mentawai salah
satu daerah yang masuk dalam zona merah rawan bencana gempa bumi, melihat jalur
evakuasi sekolah yang ada sekarang sudah rusak maka kami dari pihak sekolah
supaya Pemdes Sikakap dapat membuat kembali jalur evakuasi sekolah sepanjang
100 meter," kata Musyofah, kepala SMAN 1 Pagai Utara Selatan (PUS) ke
Mentawaikita, Kamis (8/8/2019).
Dia
menyebutkan, jalur evakuasi sekolah merupakan kebutuhan mendesak bagi SMAN 1
PUS, supaya siswa dan majelis guru tinggal mengarahkan siswa agar keluar
ruangan dan lari ke perbukitan yang telah ada jalur evakuasinya.
"Demi
anak bangsa generasi penerus bangsa Indonesia terkhusus Kabupaten Kepulauan
Mentawai dan mengurangi resiko terjadi korban jiwa seandainya terjadi gempa
bumi di jam sekolah," katanya.
Menanggapi itu, San Andi Iklas, Kepala Desa Sikakap mengatakan, dalam Musyawarah Desa (Musdes) Sikakap tahun 2020 salah satu usulan masyarakat Dusun Berkat Baru adalah membuat jalur evakuasi.
“Melihat
situasi dan kondisi kemungkinan usulan jalur evakuasi akan menjadi prioritas
Pemdes Sikakap dalam anggaran Alokasi Dana Desa (ADD) 2020, hal ini disebabkan
karena Desa Sikakap, terkhusus Kabupaten Kepulauan Mentawai merupakan salah
satu wilayah rawan bencana alam seperti gempa bumi, sebagai bukti tahun 2010 di
Pagai Utara Selatan terjadi gempa bumi disertai dengan tsunami korban jiwa
mencapai 500 orang," katanya.