Perlu Dukungan Masyarakat Sukseskan Pemilu

Perlu Dukungan Masyarakat Sukseskan Pemilu Ketua Pengawas Kecamatan Siberut Tengah, Parlindungan Sakerengan (Foto : Rinto/MentawaiKita.com)

Menjadi Ketua Pengawas Pemilihan Umum (Panwaslu) Kecamatan  Siberut Tengah pada pelaksanaan Pemilu tahun ini bukanlah hal yang gampang bagi Parlindungan Sakerengan meski pekerjaan itu sudah pernah dilakukan pada Pemilu sebelumnya.

Sebelum terpilih menjadi Ketua Panwas Siberut Tengah, Parlindungan Sakerengan sudah pernah menjadi petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di Tempat Pemungutan Suara (TPS) Dusun Guluguluk, Desa Saliguma saat Edison Saleleubaja terpilih sebagai Bupati Kepulauan Mentawai dan Pemilihan Gubernur Provinsi Sumatera Barat saat Irwan Prayitno terpilih pada periode pertama. Parlin menjadi Ketua KPPS Guluguluk.

Pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) saat pasangan Yudas Sabaggalet dan Kortanius Sabeleake terpilih menjadi Bupati dan Wakil Bupati Kepulauan Mentawai ia menjadi panwaslucam Siberut Tengah yang mengawasi pelaksanaan pemungutan suara di TPS Guluguluk.

Kemudiaan pada 2017, Parlindungan kembali ikut pelamaran Panwaslucam Siberut Tengah pada Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden Pemilu 2019. Ia kemudian dipercaya menjadi Ketua Panwaslu kecamatan.

Keinginan Parlin menjadi panwaslu kecamatan sebagai langkah menimba ilmu dan pengalaman. Selain ia ingin terlibat langsung lebih dalam mengikuti proses Pemilu yang berlangsung.

"Saya merasa tertantang dan terlibat jadi pengawas, agar dapat memahami bagaimana upaya kita menyukseskan pemilu ini,” kata Parlin, Rabu, 27 Februari.

Parlin mengaku menjadi pimpinan Panwaslu Siberut Tengah merupakan tanggung jawab yang sangat berat, banyak pengawasan di lapangan terkait proses berjalannya pemilu ini.

Panwas memiliki tugas memastikan pelaksanaan jadwal Pemilu sesuai tahapan yang ditentukan Komisi Pemilihan Umum (KPU) seperti kampanye, pemasangan alat peraga kampanye (APK).

“Lalu kita ada monitoring di lapangan untuk pemantauan atau mendengarkan adanya masukan masyarakat, memastikan langsung pelanggaran, seperti adanya kegiatan kampanye di luar jadwal, inilah yang jadi tugas kita," ucapnya.

Seperti Pemilu sebelumnya, menurut Parlin, jenis-jenis pelanggaran yang akan muncul di Pemilu ini berupa pemasangan APK dan kampanye calon legislatif (caleg) serta partai politik yang tidak sesuai aturan.

Untuk wilayah Siberut Tengah terutama Saibi Samukop yang menjadi ibu kecamatan, Parlindungan mengatakan, pelanggaran yang kerap terjadi berupa penempatan dan ukuran APK yang tidak sesuai ketentuan.

Pelanggaran itu, kata dia telah diperingatkan baik kepada caleg maupun partai politik disertai langkah penertiban seluruh atribut oleh parpol.

“Kini sudah di tertibkan, jadi bagi yang masih belum tertib kita sampaikan ke pengurus partainya untuk segera menangani itu," ujarnya.

Selama melakukan pengawasan, Parlin mengaku sampai saat ini pelaksanaan tahapan pemilu berjalan lancar, tidak ada gangguan keamanan dan intimidasi dari masyarakat maupun dari caleg maupun partai politik serta pihak-pihak lain.

Masyarakat, kata dia, pernah melaporkan adanya dugaan pelanggaran selama tahapan pemilu namun laporan itu tidak didukung alat bukti seperti dokumen dan saksi-saksi.

Selama menjadi panwas, Parlindungan menyebutkan belum pernah ada laporan pelanggaran yang berakhir ke ranah hukum.

Pernah ada laporan dari masyarakat yang menyebutkan dugaan salah satu caleg yang memberikan sumbangan kepada warga di Simoilalak terkait dukung mendukung namun tidak dapat ditindaklanjuti.

“Kita tunggu pelaporan kembali selama 7 hari tapi ternyata semua itu tidak ada, hingga tidak kita lanjuti, dan untuk APK pun sampai saat ini masih bisa kita tertibkan," ujarnya.

Untuk mencegah terjadinya Pelanggaran Pemilu, panwas, kata Parlindungan selalu melakukan sosialisasi Pemilu kepada masyarakat agar tidak mudah dipengaruhi  dan lebih meyakinkan agar menentukan pilihannya sesuai dari hati nurani tanpa paksaan dari pihak manapun.

"Agar masyarakat itu punya pendirian tentang pilihannya, lalu pengawas pemilihan di lapangan dituntut untuk aktif memberikan pemahaman tentang pemilu dan pelanggarannya,” jelasnya.

Parlindungan menyebutkan kendala yang sering mereka hadapi dalam pengawasan adalah kondisi geografis daerah yang berjauhan seperti  Desa Saliguma dan Cimpungan. Tapi hal itu masih bisa diatasi dengan keberadaan pengawas pemilu pada tingkat desa dan TPS.

Parlindungan meminta dukungan seluruh masyarakat menyukseskan Pemilu 2019 berjalan damai dan aman. Ia juga meminta partai politik dan caleg yang berkompetisi pada Pemilu tidak melakukan pelanggaran.

“Harapan kita pemilu ini dapat menghadirkan pemimpin yang diinginkan masyarakat dan adanya dukungan masyarakat secara bersama-sama menyukseskan pemilihan ini," katanya. 

BACA JUGA