SAIBISAMUKOP-Sikerei di Saibi Samukop Kecamatan Siberut
Tengah Kabupaten Kepulauan Mentawai keberadaannya sudah sangat langka sebab
penerusnya kian sedikit, tidak banyak lagi orang tertarik jadi sikerei, pemimpin ritual adat sekaligus ahli pengobatan. Menjadi sikerei, selain syaratnya berat, pantangannya juga banyak.
Egat
Sakailoat (72), seorang sikerei dari Saibi Samukop menyebutkan, saat ini sikerei
khusus di Saibi Samukop ada sekitar 10 orang, mereka tersebar di Saibi dua
orang, Kaleak satu orang dan bagian hulu Simoilalak dan Sirisurak tujuh orang. "Tinggal
kami lagi yang masih ada sekarang ini, sikerei yang baru tidak ada lagi," katanya
pada Mentawaikita.com, akhir November lalu.
Menurut
Egat, menjadi sikerei adalah panggilan diri dan jiwa dari leluhur dengan
memiliki pantangan yang sangat banyak yang disebut kei-kei. "Jadi sekarang
itu yang sulit dilalui, namun ada juga yang telah di panggil jadi sikerei
misalnya sering-sakit-sakit dan saat melakukan sedikit pekerjaan mengarah ke
budaya dapat sembuh lalu sakit lagi tapi tidak mau dinobatkan jadi sikerei
karena banyaknya kei-kei ini," ujarnya.
Namun
dengan banyaknya ritual dan keikei sikerei, diprediksi tak akan ada penerus sikerei
ke depannya. "Habis generasi kami, mungkin tak ada lagi sikerei yang
muncul lagi, saya khawatirnya dalam keluarga saya sendiri, ketika kami habis
dan tak ada lagi sikerei inilah yang akan menjadi kesulitan mereka, iya
bagaimana lagi," ujarnya.